Optimalisasi Penyerapan Energy Solar Cell Non Stasioner Untuk Masyarakat Pesisir Menggunakan Metode Perturb and Observe

Authors

  • Ananda Noersena Universitas Hang Tuah Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/jeeccis.v14i2.645

Keywords:

Energi Surya, Pesisir, Maximum Power Point Tracker (MPPT), Perturb and observe, DC gearbox

Abstract

Energi terbarukan merupakan salah satu dari energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar untuk pembangkit listrik. Diantaranya yaitu Energi surya. Sebagaimana diketahui bahwa cahaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak memiliki dua buah sifat yaitu sebagai gelombang dan sebagai partikel yang disebut foton. Indonesia adalah negara yang mendapatkan sinar matahari selama 12 jam sehari sepanjang tahun, karena letaknya pada garis khatulistiwa. Secara geografis negara Indonesia sebagian wilayahnya adalah lautan yang dimana pada daerah pesisir banyak disana dan potensi mendapat sinar matahari sangat optimal. Dalam penelitian ini menghasilkan pembuktikan sistem penyerapan energy pada solar cell dengan hasil optimal yang cocok untuk daerah pesisir. Dengan memanfaatkan energi surya tersebut, diperoleh solusi yaitu sistem yang mampu memaksimalkan tegangan atau disebut Maximum Power Point Tracker (MPPT), Algoritma penjejak menggunakan Perturb and Observe. Sebuah algoritma yang mencari dP/dV yang bernilai nol sebagai pertanda puncak yaitu suatu kurva. Untuk lebih memaksimalkan lagi, sistem yang dibuat pada penelitian ini menggunakan sistem dinamis. Dimana penggeraknya menggunakan DC gearbox. Dan dihasilkan dari sistem sistem tracking panel surya non stasioner selama 3 hari didapatkan tegangan rata – rata sebesar 16,77 volt. Dan arus rata rata sebesar 1,05 A. Sedangkan daya yang dihasilkan adalah sebesar 18,34 watt. Untuk sistem tracking panel surya non stasioner dengan maximum power point tracker (MPPT) berdasarkan metode perturb and observe didapatkan tegangan rata – rata sebesar 14,13 volt, arus rata – rata sebesar 2,19 A, dan daya rata- rata 31,57 watt. Didapatkan peningkatan daya yang lebih besar dengan selisih sebesar 13,23 watt apabila menggunakan sistem MPPT. Sistem dari hasil penelitian ini sangat tepat jika diterapkan dan menjadi solusi di daerah pesisir karena daerah tersebut matahari sangat terik.

References

REFERENCES

Albert Paul, Malvino, 2003, “Prinsip-Prinsip Elektronika Buku Satuâ€, Salemba Teknika, Jakarta.

Arduino. 2012. Arduino UNO. http://arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno, diakses pada 15 Agustus 2017.

Beiser, A. 1987. Concepts of Modern Physics, 4th edition, McGraw-Hill,Inc., Diterjemahkan oleh The Houw liong, 1992, Konsep Fisika Modern. Bandung : Erlangga.

Chandra Buwono, Montario. 2010. Rancang Bangun Sistem Pengendali Pengisian Arus Sel Surya dengan Rekonfigurasi Seri-paralel. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.

Darmawan, Dianggoro. 2011. Perancangan Maximum Power Point Tracker (MPPT) Untuk Panel Surya Menggunakan Konverter Cuk Dengan Metode Hill Climbing. Proceeding seminar tugas akhir, Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Esram, T., & Chairman, P. L. 2007. Comparation of Photovoltaic Array Maximum Power Point Tracking Techniques. Energy Convertio, IEEE Transcation on, 22 (2), 439-449.

Kwok, K. Ng.(1995).Complete Guide to Semiconductor Devices.New York:Mc. Graww-Hill.

Listari, Nening. 2010. pewarna kompleks besi formazan sebagai fotosensitizer pada sel surya pewarna tersensitisasi sspt. Master Thesis, Chemistry, Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Moller, Hans Joachim. 1993. Semiconductors For Solar Cells. Artech House, Inc. London.

Motor DC, 2014. Motor DC. http://zonaelektro.net/motor-dc/, diakses pada 30 September 2017.

Novianty Keyza, Lubis, tony. 2012. Perancangan Prototipe Sistem Penerangan. Otomatis Ruangan Berjendela Berdasarkan Intensitas Cahaya. Seminar. Nasional Teknologi Informasi 2012. Jakarta : Universitas Tarumanegara.

Petruzella, Frank D. 2001. Elektronik Industri. Terjemahan sumanto. Edisi kedua. Yogyakarta: Andi

Plegari, L., & Rizzo, R. (2010). Adaptive perturb and observe algorithm for photovoltaic maximum power point tracking. Renewable Power Generation, IET, 4 (4), 317-328.

Rusdiana, D. 2010. Kebergantungan faktor pengisian (fill factor) sel surya terhadap besar celah pita energi material semikonduktor pembuatnya : suatu tinjauan matematika. Jurnal UPI, Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Romi Wiryadinata,dkk.2014.â€Jurnal Sistem Komputer-Aplikasi Sensor LDR sebagai pendeteksi warna berbasis Mikrokontroller†.Banten : Universitas. Sultan Ageng Tirtayasa.

Susilo, Danang. 2010. Peningkatan Daya Keluaran Sel Surya Dengan Penjejak Matahari dan Pemantulan Cahaya Matahari Sebagai Sumber Daya Pendukung Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sub Judul : Penjejak Matahari Berbasis Sensor Cahaya Dan Waktu. Jurnal POMITS. Surabaya : Politektik Elektronika Negeri Surabaya.

Tito, Beng. 2012. Metode MPPT Baru Untuk Sel Surya Berdasarkan Pengendali PI. Skripsi. Depok : Universitas Indonesia.

Yuwono, Budi. 2005. Optimalisasi Panel Sel Surya Dengan Menggunakan Sistem Pelacak Berbasis Mikrokontroler AT89C5. Surakarta : Universitas Surakarta.

Downloads

Published

2020-08-28

How to Cite

[1]
A. Noersena, “Optimalisasi Penyerapan Energy Solar Cell Non Stasioner Untuk Masyarakat Pesisir Menggunakan Metode Perturb and Observe”, jeeccis, vol. 14, no. 2, pp. pp. 77–81, Aug. 2020.

Issue

Section

Articles